Apa Itu Reksadana Dan Apa-Apa Saja Jenisnya? Simak Berikut Ini!

Investasi apa yang cocok dilakukan oleh pemula? Tentu saja jawaban yang sangat sering ditemukan yaitu reksadana. Namun untuk anda yang masih awam apa itu reksadana dan jenis-jenisnya, yuk simak penjelasan reksadana dan jenis-jenisnya berikut ini.

Berikut Penjelasan Reksadana Dan Jenis-Jenisnya

Terdiri dari kata, “reksa” yang berarti pelindung dan “dana” adalah uang. Reksadana umumnya diartikan sebagai wadah yang akan digunakan dalam menghimpun dana yang diperoleh dari masyarakat pemodal, yang kemudian diinvestasikan ke portofolio efek, yang dilakukan oleh manajer investasi.

Yang jelas reksadana merupakan salah satu alternatif investasi untuk masyarakat pemodal, terlebih lagi pemodal kecil hingga pemodal yang tidak mempunyai banyak waktu serta keahlian dalam menghitung risiko terhadap investasi mereka.

Nah, reksadana sendiri dirancang sebagai sarana dalam menghimpun dana melalui masyarakat yang mempunyai modal, memiliki keinginan dalam melakukan investasi, tetapi hanya mempunyai waktu serta pengetahuan yang terbatas. Tidak hanya itu saja, diharapkan bahwa reksadana bisa meningkatkan peran pemodal lokal agar dapat berinvestasi di pasar modal.

Bisa disimpulkan jika reksadana di sini dapat diibaratkan sebagai suatu wadah yang dimiliki Manajer Investasi atau MI, yang isi dalam wadah tersebut terdiri oleh berbagai macam saham. Tentunya investasi reksadana akan mendatangkan berbagai peluang keuntungan lho. Investor reksadana bisa melakukan diversifikasi investasi tanpa perlu mempunyai modal yang besar.

Jenis-Jenis Reksadana

Dalam wadah reksadana sudah disebutkan jika reksadana terdiri dari berbagai jenis saham. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan reksadana dan jenis-jenisnya yang perlu anda ketahui.

  • Reksadana Saham

Jenis reksadana ini mempunyai potensi imbal hasil yang paling tinggi lho di antara jenis lainnya. Hal ini bisa terlihat bahwa dalam 10 tahun terakhir, maka secara rata-rata industri, ternyata reksadana saham akan memberikan imbal hasil sebanyak 18% dalam setahun.

  • Reksadana campuran

Nah, sesuai dengan namanya bahwa reksadana campuran adalah reksadana yang di dalamnya berisi portofolio kombinasi antara obligasi dan saham. Porsi yang dimilikinya pun berbeda-beda dari produk yang satu dengan produk yang lain. Tentunya reksadana ini bisa digunakan dalam memenuhi kebutuhan keuangan untuk jangka menengah. Reksadana yang satu ini bisa dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan untuk jangka menengah, yaitu lebih dari 3 tahun.

  • Pasar uang

Kemudian ada pasar uang yang di dalamnya terdapat obligasi atau dana tunai yang akan jatuh tempo. Selain itu, imbal hasil yang diperoleh sedikit di atas deposito. Yang jelas reksadana yang satu ini adalah reksadana yang sangat aman lho di antara reksadana yang lainnya. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan risikonya yang paling rendah. 

Sangat cocok untuk kebutuhan investasi jangka pendek, yaitu di bawah setahun. Dikarenakan imbal hasilnya yang rendah, maka perencanaan jangka panjang, misalnya seperti dana pensiun tidak akan cocok memanfaatkan pasar uang. Penyebabnya karena dana investasi yang tidak berkembang secara maksimal.

  • Reksadana indeks

Reksadana yang satu ini adalah reksadana yang portofolio investasinya mengacu kepada indeks tertentu. Tentunya indeks tersebut dijadikan pula sebagai acuan kinerja dari reksadana indeks. Selain itu, manajer investasi bisa menggunakan indeks obligasi atau indeks saham dalam menyusun reksadana ini.

  • Reksadana obligasi

Di dalamnya berisi surat utang, tidak hanya korporasi namun juga negara. Yang pasti resikonya lebih rendah daripada reksadana campuran dan reksadana saham. Untuk kebutuhan serta rencana keuangan yang terjadi di bawah tiga tahun, maka reksadana obligasi adalah instrumen yang sangat cocok dipilih.

  • Reksadana syariah

Untuk reksadana syariah, maka mekanisme dan instrumennya tidak boleh bertentangan oleh prinsip-prinsip syariah. Misalnya saja tidak boleh menempatkan dana investasi di sektor industri yang di dalamnya mengandung riba. Contohnya saja sektor perbankan maupun sektor industri yang menghasilkan minuman keras.

Tidak hanya itu saja, investasi yang satu ini juga tidak boleh hanya mengejar keuntungan saja, namun juga Social Responsibility Investment. Sehingga bisa dikatakan bahwa investasinya juga bertanggung jawab terhadap sosial. Investor yang mempunyai tanggung jawab sosial pada umumnya menghargai praktik dari tanggung jawab sosial seperti terhadap lingkungan hidup, tidak melakukan diskriminasi dan sebagainya. 

Selain itu, investasi secara syariah pun melalui proses screening, sedangkan konvensional tidak. Produk-produk syariah pun diawasi Dewan Pengawas Syariah, sedangkan produk konvensional tidak. Nah, dalam berinvestasi, produk syariah terkadang tidak bisa terhindar oleh unsur non syariah. Agar dapat menghindari hal tersebut, tentu saja produk syariah juga perlu mengalami proses cleansing atau pemurnian. Dana yang memang dianggap tidak sesuai dengan syariah, misalnya bunga bank akan disumbangkan ke pihak lain.

Semoga berbagai pembahasan yang telah dipaparkan di atas bisa bermanfaat dan dapat menambah wawasan anda lebih jauh lagi mengenai penjelasan reksadana dan jenis-jenisnya. 

Back to top button