Cara Menggunakan Nonikit yang Benar

Bagaimana cara menggunakan Nonikit yang benar? Apakah Nonikit bisa tes kandungan merkuri dan hidrokuinon dalam kosmetik? Apakah hasilnya efektif? Jika hasilnya warna cream jadi berubah jadi hitam, apa maksudnya?

Tidak semua cream pemutih wajah yang beredar di pasaran itu aman digunakan. Banyak cream yang mengandung hidrokuinon, zat yang sebenarnya tidak diperbolehkan dalam kosmetik. Hidrokuinon sebenarnya masih boleh digunakan, tapi bukan untuk kosmetik, penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter. Nah, kalau dipakai sembarangan, bisa berdampak buruk bagi kulit.

Hidrokuinon dapat menghambat produksi pigmen melanin di kulit. Pigmen ini yang bikin kulit tampak gelap. Makin banyak pigmen melanin yang diproduksi, makin kulit makin gelap. Produksi pigmen ini meningkat ketika kulit terpapar sinar matahari. Tak heran jika setelah panas-panasan di bawah sinar matahari, kulit seseorang menjadi lebih gelap dari sebelumnya.

Nah, jika produksi melanin dihambat, maka efeknya adalah kulit tidak makin gelap. Cream pemutih wajah yang mengandung hidrokuinon ini efeknya cepat, kulit bisa lebih putih dalam waktu cepat. Kalau membahas tentang cepat tidaknya, memang cepat. Namun, menggunakan cream pemutih wajah yang mengandung hidrokuinon secara sembarangan, ini bisa berbahaya bagi kulit. Efeknya pada kulit yaitu iritasi, kemerahan, dan rasa terbakar. Sedangkan penggunaan dalam jangka panjang dapat menyebabkan kelainan pada ginjal dan penyakit kanker kulit.

Dengan efeknya yang tak aman bagi kulit meskipun masih boleh digunakan, tidak heran kalau penggunaan hidrokuinon untuk perawatan kulit harus di bawah pengawasan dokter. Sayangnya, banyak pembuat cream wajah yang menggunakan hidrokuinon sebagai salah satu bahannya. Ada banyak sekali merk-merk cream pemutih wajah yang beredar di pasaran, tetapi mengandung hidrokuinon.

Waspadalah dengan produk cream pemutih wajah yang iklannya menjanjikan perubahan dalam hitungan hari. Jika klaimnya kulit bisa putih dalam hitungan hari setelah menggunakan cream tersebut, justru malah mencurigakan. Pasalnya, kalau menggunakan bahan-bahan yang aman, seperti glutathione, vitamin C, vitamin E, niacinamide, dan alpha arbutin itu perlu proses yang tak sebentar.

Usahakan memilih produk skincare yang aman untuk kulit. Aman di sini bukan sekadar klaim aman dari penjualnya, tapi benar-benar terbukti keamanannya. Di Indonesia sudah ada lembaga BPOM. Usahakan pilih skincare yang sudah terdaftar di BPOM, karena skincare yang mengandung hidrokuinon apalagi merkuri tidak mungkin dapat izin edar dari BPOM.

Lalu bagaimana dengan skincare yang belum terdaftar di BPOM? Memang meski tak terdaftar di BPOM, belum tentu berbahaya. Bisa jadi pendaftaran no BPOM-nya masih dalam proses, bisa jadi memang belum sempat diurus. Tapi, kalau skincare yang sudah bertahun-tahun eksis, produknya juga laris, tapi masih belum terdaftar di BPOM, ini patut dipertanyakan. Kalaupun aman, kenapa tidak didaftarkan ke BPOM?

Lalu bagaimana untuk mengecek kandungan hidrokuinon dalam skincare? Cara konvensional yang bisa dilakukan untuk mengetahui kadar hidrokuinon adalah melalui tes di laboratorium. Dengan tes tersebut, bisa diketahui kadar hidrokuinonnya berapa persen. Namun, ada sebuah terobosan dari mahasiswa dan mahasiswi Universitas Airlangga (sekarang mungkin udah pada lulus ;D), sebuah produk yang bisa digunakan untuk mendeteksi hidrokuinon dalam kosmetik, yaitu Nonikit.

Nonikit berupa cairan, cara penggunaannya pun mudah. Meskipun hasilnya tak sedetail kalau tes di lab, yakni bisa ketahuan seberapa persen kadar hidrokuinonnya, setidaknya Nonikit ini bisa membantu mengetahui ada tidaknya kandungan hidrokuinon dalam kosmetik. Mau kadarnya tingi atau rendah, kan tetap saja tidak diperbolehkan dalam kosmetik.

Berikut ini cara menggunakan Nonikit yang benar.
1. Ambil sedikit cream yang mau dites, tempatkan di wadah.
2. Teteskan Nonikit sebanyak 2-3 tetes pada sampel cream tadi.
3. Aduk cream sehingga Nonikit tercamur rata.
4. Perhatikan perubahan warna yang terjadi.
5. Cocokkan dengan indikator warna yang ada dalam kemasan Nonikit.

Jika cream tersebut tidak mengandung hidrokuinon, maka warna larutan tetap kuning / oranye. Jika berubah warna hijau, biru, hingga hitam, berarti cream tersebut mengandung hidrokuinon. Semakin gelap perubahan warnanya, berarti semakin besar kandungan hidrokuinon yang terdeteksi.

Bagaimana? Mudah kan penggunaannya? Harganya juga tak mahal, tak sampai Rp50.000. Jangan sampai wajah kalian jadi korban cream pemutih wajah berbahaya. Jangan sampai alih-alih pengen punya kulit putih, kulit malah jadi rusak.

Lalu bagaimana dengan kandungan merkuri? Kalau Nonikit cuma untuk mengetes keberadaan kandungan hidrokuinon. Sedangkan untuk uji kandungan merkuri, beda lagi. Ada kok produk sejenis Nonikit, tapi gunannya untuk menguji kandungan merkuri.

Lalu apakah pengujian dengan cara seperti itu efektif? Memang lebih valid kalau uji hidrokuinon dan merkuri lewat uji di laboratorium. Namun, penggunaan test kit semacam itu bisa digunakan sebagai tes cepat (rapid test) untuk menguji kandungan hidrokuinon dan merkuri dalam kosmetik. Penggunaannya juga harus benar.

Kalau cream pemutih wajah yang sudah ber-BPOM, apalagi merk terkenal, kemudian setelah dites menggunakan Nonikit ternyata menunjukkan hasil positif hidrokuinon, maka sebaiknya melakukan tes ulang. Karena bisa berbahaya banget kalau menuduh skincare merk terkenal yang jelas-jelas ber-BPOM mengandung zat yang dilarang dalam kosmetik. Hal ini bisa dinaggap sebagai pencemaran nama baik, apalagi kalau setelah dites di lab, skincare tersebut tidak mengandung bahan berbahaya seperti yang dituduhkan.

Demikian informasi cara menggunakan Nonikit yang benar.

Back to top button