Modus Penipuan COD Shopee oleh Pembeli dan Penjual

Waspada dengan penipuan COD Shopee! Kemudahan berbelanja di Shopee dengan metode pembayaran COD ternyata dimanfaatkan oleh penipu. Korbannya bisa dari pihak penjual maupun pembeli. Postingan ini bukan menuduh kalau layanan COD Shopee itu penipuan, melainkan ada yang memanfaatkan fitur ini untuk menipu.

Shopee terus menghadirkan berbagai fitur demi memanjakan para penggunanya. Perjuangan untuk menjadi aplikasi jual beli online nomor 1 di Indonesia tidak dilakukan dengan mudah. Tingginya level persaingan e-commerce di Indonesia membuat perusahaan e-commerce harus bekerja keras demi mendapatkan pengguna.

Berbagai promo ditawarkan, seperti diskon, potongan ongkos kirim, hingga tak jarang menyelenggarakan undian berhadiah. Perjuangan tim Shopee membuahkan hasil. Kini Shopee menjadi marketplace nomor 1 di Indonesia.

Shopee memiliki berbagai fitur menarik, salah satunya adalah adanya pilihan pembayaran COD. Dengan fitur ini, pembeli yang mau beli barang lewat Shopee tidak harus bayar di awal, misalnya lewat ATM, lewat Indomaret / Alfamart, atau lewat metode pembayaran lainnya. Meskipun beli barang di Shopee itu aman, karena Shopee sebagai pihak perantara pembeli dan penjual, nyatanya banyak yang memilih metode pembayaran COD.

Memilih COD bukan berarti karena tidak punya rekening untuk transfer pembayaran. Bagi yang tidak punya rekening, kan ada pilihan pembayaran lewat minimarket. Tapi, kalau bayar lewat COD, tinggal tunggu barang datang baru dibayar. Tidak perlu repot-repot antri di ATM maupun minimarket.

Untuk layanan COD ini, Shopee bekerjasama dengan J&T. Dengan layanan ini, pembeli bayar ke kurir J&T. Jika pesanan tidak dibayar, paket akan diretur. Pembeli bisa membatalkan pesanan COD. Layanan COD Shopee ini jangan disamakan seperti COD HP, di mana barang boleh dicek dulu, baru dibayar. Nah, kalau COD Shopee, paket tidak boleh dibuka. Penerima paket harus membayaran pesanan COD tersebut sebelum diperbolehkan membuka paket.

Tidak semua penjual suka COD
Meski layanan COD bisa meningkatkana penjualan di Shopee, ternyata banyak seller yang anti dengan metode pembayaran COD. Banyak penjual di Shopee yang tidak mengaktifkan metode pembayaran COD (bayar di tempat) di toko mereka. Banyak yang takut pesanan tidak dibayar, kemudian barang kembali dalam keadaan rusak.

Memang sih barang dikembalikan, tapi kalau barang yang mudah rusak di perjalanan, tentu hal ini dapat merugikan penjual jika barang yang diretur rusak dalam perjalanan. Misalnya, pembeli memesan madu, metode pembayaran COD, ternyata madu tersebut bocor dalam perjalann. Kalau kejadiannya seperti itu, apakah pembeli tetap bayar pesanannya? Kalau dibayar, pembeli rugi, karena mendapatkan barang yang tidak utuh. Kalau tidak dibayar, maka penjual yang rugi.

Memang kerusakan barang bisa karena jasa ekspedisi, tapi dari pihak penjual juga harus membungkus barang seaman mungkin. Kalau produknya berupa madu, tapi cuma dibungkus dengan kardus tipis, kemudian madu tersebut bocor dalam perjalanan, maka penjual tak bisa serta merta menyalahkan pihak ekspedisi.

Modus Penipuan COD Shopee
Dengan semakin mudahnya belanja online dengan pembayaran COD, ternyata hal ini dimanfaatkan oleh penipu. Penipuan dengan memanfaatkan COD Shopee ini bukan cuma dari penjual saja, tetapi juga bisa dari pembeli. Berikut ini sejumlah modus penipuan COD Shopee.

1. Order fiktif
Dalam kasus ini, pembeli membuat pesanan dengan metode pembayaran COD. Tapi, alamatnya tidak jelas, cenderung asal-asalan, nomor HP tidak bisa dihubungi, dan chat tidak dibalas. Jika pesanan diproses, penjual takut paketnya tidak sampai. Jika tidak diproses, membatalkan pesanan atau membiarkan sampai pesanan batal dengan sendirinya, ini bisa mempengaruhi performa toko. Tingkat pembatalan pesanan yang tinggi bisa menyebabkan toko kena penalti dari Shopee.

Orderan COD dengan nama dan alamat penerima yang tidak jelas, ditambah lagi dengan nomor yang tidak bisa dihubungi, dan akun baru, bisa jadi karena orang iseng, bisa jadi karena ada yang ingin bersaing secara tidak sehat. Kalau 1 atau 2 kali barangkali tidak bermasalah, tapi kalau sering-sering terjadi, sebaiknya laporkan ke pihak Shopee. Blokir juga pengguna yang melakukan pesanan dengan nama dan alamat yang tidak jelas.

Lalu bagaimana dengan pesanan yang sudah masuk? Misal, ada 10 orderan COD yang masuk, nama dan alamatnya tidak jelas, nomor HP tidak bisa dihubungi. Kalau ini sih ketahuan orderan asal-asalan buat menjatuhkan toko. Kalau saya pribadi sih tetap mengirim pesanan tersebut untuk menghindari pembatalan pesanan. Kalaupun barang yang dijual berupa barang yang rentan rusak di perjalanan, tinggal kirim saja barang apa lah terserah, mau amplop atau apa, yang penting status pengiriman jadi terkirim.

Nggak kasihan sama kurirnya? Kalau alamatnya tidak jelas, apalagi nomor HP nya tidak bisa dihubungi, apa iya kurirnya mau mengantarkan paket tersebut.

Yang jadi masalah adalah ada orang yang melakukan order fiktif dengan metode pembayaran COD, menggunakan alamat jelas (entah alamat dirinya atau bukan). Kalau seperti ini pun penjual bisa tertipu, dikiranya orderan yang benar.

Memang ada sih risiko paket balik, penerima paket tidak mau bayar, tapi persentasenya kecil. Namun, mengaktifkan COD atau tidak, itu pilihan penjual.

2. Paket diretur, tapi isi barang berbeda
Risiko lainnya yang bisa didapat oleh penjual adalah barang diretur, tetapi isi barang sudah ditukar oleh pembeli. Misal, pembeli order sepatu, metode pembayaran COD, tetapi begitu barang sampai, pembeli tidak membayar pesanan. Paket pun diretur. Barang kembali ke penjual. Tetapi begitu dibuka, isi paketnya berbeda. Misal, pembeli memesan sepatu Adidas, pesanan tidak dibayar, tetapi begitu barang kembali ke penjual, isinya jadi sandal Swallow.

Kalau dalam kasus ini, bisa jadi kesalahan kurir, bisa jadi kesalahan pembeli. Paket COD Shopee itu tidak boleh dibuka sebelum penerima membayar pesanan, sehingga dalam kasus ini yang pertama dicurigai adalah kurir.

Memang ada juga kemungkinan yang salah adalah pembelinya. Kalau kenal dengan kurirnya, bisa kok minta agar barang diterima dulu, tapi bayarnya nanti. Tapi, itu tergantung kurirnya sih. Nah, kalau kejadiannya seperti ini, tetap kelalaian ada di pihak kurir, karena membiarkan penerima paket membuka isi paket sebelum paket dibayar.

Jika kalian adalah kurir, saat mengantarkan pesanan COD, pembeli meminta agar membuka paketnya sebelum membayaran paket tersebut, sebaiknya sarankan agar pembeli membayar pesanan tersebut sebelum membuka paket. Nah, kalau pembeli takut isi paketnya tidak sesuai dengan apa yang dipesan, sarankan agar dia membuat video saat membuka paket tersebut sebagai bukti kalau misalnya isi paket tidak sesuai pesanan.

3. Pembeli dikirimi barang yang tidak pernah ia pesan
Jika kalian mendapatkan paket COD sedangkan kalian tidak pernah memesannya, sebaiknya tolak saja paket tersebut. Masalahnya adalah, gimana kalau paket tersebut atas nama kalian, tapi yang menerima paket adalah salah satu dari anggota keluarga kalian, dia bayar pesanan tersebut, dikiranya kalian yang pesan.

Untuk melancarkan aksi ini, tentu perlu alamat korban. Maka dari itu, jangan sembarang menyebar alamat lengkap kalian di internet. Saya pernah lihat akun Facebook yang mengadakan giveaway, salah satu syaratnya adalah mencantumkan nama, alamat lengkap, dan nomor HP di kolom komentar. Giveaway belum tentu didapatkan, tapi data rentan disebarkan.

Kenapa ini tergolong penipuan? Karena penerima paket tidaka merasa memesan barang tapi kok dikirimi paket. Lha isi paketnya saja tidak tahu, masa harus membayar paket tersebut? Jika kalian dikirimi paket dengan pembayaran COD, tidak perlu dibayar. Kalian berhak menolak paket tersebut.

4. Barang tidak sesuai pesanan
Salah satu penipuan yang kerap terjadi dalam jual beli online adalah barang yang datang tidak sesuai dengan apa yang dipesan. Lalu bagaimana kalau paket COD sudah dibayar, tetapi begitu paket dibuka, isinya tidak sesuai pesanan?

Pembeli berhak mengajukan pengembalian dana ke Shopee. Jika pengajuan berhasil, dana akan masuk ke akun ShopeePay pembeli, yang bisa digunakan untuk beli barang di Shopee.

Agar pengajuan disetujui Shopee, sebaiknya cantumkan bukti kuat. Untuk itu, jika kalian khawatir isi pakaet tidak sesuai pesanan, sebaiknya bikin video saat membuka paket. Ini bisa dijadikan bukti kalau ada masalah dengan isi paket yang dipesan, seperti barang tidak sesuai, atau adanya kerusakan pada barang.

Dana COD tidak langsung masuk ke akun pembeli. Dana baru dilepaskan ke akun penjual jika pembeli mengonfirmasi penerimaan barang, atau secara otomatis masuk ke akun penjual dua hari setelah status barang terkirim.

Itulah beberapa modus penipuan COD Shopee. Dari sejumlah modus penipuan tersebut, sebenarnya masih banyak penipuan yang mengatasnamakaan Shopee.

Jika kalian pernah mengalami masalah terkait COD Shopee, kalian bisa menceritakannya lewat kolom komentar.

Back to top button