Penyebab Hipopigmentasi dan Cara Pengobatannya yang Efektif

Hipopigmentasi merupakan kondisi dimana terjadi kerusakan pada jaringan kulit yang menyebabkan warna kulit jadi lebih terang. Dapat diartikan pula sebagai kondisi kekurangan pigmen melanin yang memberi warna pada kulit keadaan ini akan mengganggu. Kali ini akan dibahas penyebab hipopigmentasi dan cara pengobatannya secara efektif sekaligus aman.

Penyebab

Kondisi rendahnya kadar pigmen melanin dalam tubuh ini bisa dipicu oleh banyak hal. Tentunya proses perawatan atau penanganan kondisi hipopigmentasi harus dilakukan sesuai faktor penyebab. Itulah mengapa penting untuk memahami penyebab hipopigmentasi dan cara pengobatannya berdasarkan penyebab tersebut. Berikut adalah beberapa hal yang dapat menjadi penyebab hipopigmentasi:

1. Albinisme

Pertama ada kondisi albinisme yang menjadi penyebab hipopigmentasi. Albinisme merupakan sebuah kelainan genetik yang membuat tubuh tidak memiliki enzim penghasil melanin. Hal tersebut akhirnya memicu melanin dalam tubuh jadi terbatas. Orang yang menderita albinisme biasanya akan mengalami hipopigmentasi pada beberapa area tubuh seperti rambut, mata, serta kulit.

2. Vitiligo

Berikutnya ada vitiligo yang juga menyebabkan hipopigmentasi. Vitiligo adalah sebuah kondisi autoimun yang memicu kerusakan sel-sel penghasil pigmen melanin. Hal ini kemudian memicu munculnya bercak putih halus di permukaan kulit. Biasanya kelainan ini akan berlangsung lama dan bercak putih akan bertambah semakin besar bahkan ke seluruh tubuh.

3. Pityriasis Alba

Faktor penyebab hipopigmentasi berikutnya adalah pityriasis alba. Ini merupakan kondisi yang diduga terjadi akibat eksim atau alergi pada kulit. Biasanya hipopigmentasi yang disebabkan oleh pityriasis alba terjadi  di area wajah, leher, dada, juga punggung. Pada awalnya warna hipopigmentasi adalah merah muda kemudian berubah menjadi semakin pucat dan putih.

4. Lichen Sclerosus

Gangguan kulit lichen sclerosus juga dapat memicu terjadinya hipopigmentasi. Ini merupakan gangguan kulit yang ditemukan di area genital serta anus. Lichen sclerosus ini akan memicu munculnya bercak putih dan tekstur kulit jadi keriput serta gatal.

5. Inflamasi

Proses penyembuhan kulit setelah inflamasi juga biasanya akan menyebabkan hipopigmentasi. Ini merupakan salah satu bagian dari tahap penyembuhan kulit pasca mengalami luka. Umumnya terjadi pada jenis luka bakar, tersiram air panas, maupun iritasi akibat paparan bahan kimia berbahaya.

6. Infeksi

Faktor pemicu hipopigmentasi lainnya adalah infeksi. Misalnya infeksi jamur pada kulit seperti panu dan lepra. Infeksi jamur ini akan menimbulkan bercak putih pada bagian kulit. Selain infeksi jamur, infeksi bakteri pada kulit juga bisa menyebabkan munculnya hipopigmentasi.

Cara Pengobatan

Informasi mengenai penyebab hipopigmentasi dan cara pengobatannya yang sesuai sangat penting untuk dipahami agar tak terjadi kepanikan nantinya. Penderita hipopigmentasi bisa mendapatkan perawatan yang tepat meskipun memang pada kondisi tertentu sulit untuk mengembalikan kondisi kulit seperti sebelumnya. Berikut adalah langkah pengobatan yang dianjurkan bagi penderita hipopigmentasi:

1. Pengobatan dengan Obat Oles

Pemakaian obat topikal atau oles adalah bentuk perawatan paling umum bagi penderita hipopigmentasi. Langkah pengobatan ini biasanya dilakukan kepada penderita lichen sclerosus serta pityriasis alba. Selain itu, penderita hipopigmentasi yang disebabkan oleh infeksi jamur dan bakteri juga biasanya akan diberi resep obat topikal.

Jenis obat topikal ini memang bisa bekerja efektif untuk mengatasi hipopigmentasi. Namun proses penyembuhan akan berlangsung secara perlahan, sedikit demi sedikit. Pemakaian obat topikal ini juga harus dilakukan dengan tepat sesuai rekomendasi dokter.

2. Terapi laser

Pada jenis kasus hipopigmentasi yang tidak bisa diatasi dengan obat topikal, terapi laser akan jadi pilihan perawatan yang bisa diambil. Terapi laser ini akan digunakan pada penderita hipopigmentasi yang disebabkan oleh bekas luka inflamasi. Proses terapi ini akan membantu mengembalikan warna kulit secara efektif.

Saat terapi laser dilakukan, maka proses regenerasi sel-sel kulit akan berjalan dengan baik. Terapi ini memang bekerja dengan cara merangsang produksi sel-sel kulit baru untuk menggantikan sel kulit lama yang rusak. Namun, dibutuhkan biaya yang lebih besar untuk menjalani proses terapi ini.

3. Chemical Peeling

Hipopigmentasi juga dapat diatasi dengan melakukan chemical peeling. Ini merupakan jenis perawatan yang dilakukan dengan cara mengusapkan larutan kimia tertentu ke area kulit. Larutan kimia tersebut akan membantu lapisan kulit terkelupas kemudian bisa diganti dengan sel kulit yang baru.

4. Terapi UV

Khusus bagi penderita hipopigmentasi dengan faktor pemicu vitiligo, dokter biasanya akan mengambil langkah perawatan dengan terapi sinar ultraviolet. Selain itu, dokter juga akan memberikan obat kortikosteroid dengan dosis yang tinggi. Namun jika vitiligo sudah semakin parah dan berukuran besar maka bisa saja diperlukan tindakan pencangkokan kulit.

Perlu diketahui bahwa tidak semua kondisi hipopigmentasi dapat disembuhkan. Contohnya untuk jenis hipopigmentasi yang dipicu oleh kelainan genetik albinisme. Sampai sekarang belum ditemukan langkah terapi yang tepat. Penderita albinisme hanya disarankan untuk memakai tabir surya karena kondisi kulitnya tergolong rentan rusak saat terpapar sinar matahari.

Itulah tadi pembahasan singkat mengenai penyebab hipopigmentasi dan cara pengobatannya. Tentu sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar mengetahui secara pasti penyebab hipopigmentasi serta prosedur perawatan yang dibutuhkan. Proses terapi apapun yang diambil harus berdasarkan pengawasan dokter agar bisa berjalan aman dan efektif.

Back to top button