Ini Dia Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional yang Wajib Diketahui

Perbedaan asuransi syariah dan konvensional pada dasarnya bisa dibilang cukup signifikan dari berbagai aspek. Hal ini bahkan dapat terlihat dari prinsip yang digunakan dari dua jenis asuransi tersebut. Tentunya perbedaan ini pun juga tidak hanya berhenti pada prinsip yang digunakan.

Aspek lain tentunya juga mempengaruhi suatu produk asuransi konvensional yang pada akhirnya menjadi beda yang cukup signifikan dari dua produk asuransi tersebut. Nah, lalu apa saja sih perbedaan yang ada pada dua asuransi tersebut? Berikut ulasannya:

Prinsip

Prinsip dasar menjadi perbedaan asuransi syariah dan konvensional yang pertama. Pada dasarnya prinsip dalam asuransi syariah maupun konvensional ini nantinya akan berfokus pada resiko yang ditanggung oleh nasabah. Nah, lalu apa sih perbedaan prinsip dari kedua jenis asuransi ini? Berikut ulasannya:

  • Pada asuransi konvensional nantinya resiko yang bisa saja terjadi pada nasabah akan dipindah tangankan kepada perusahaan. Hal ini biasa disebut dengan risk transfer. Resiko yang akan ditanggung perusahaan ini nantinya akan disesuaikan dengan perjanjian yang telah disetujui.
  • Asuransi syariah sendiri cenderung memiliki pembentukan dana yang disebut dana tabaruu’ yang dilakukan antar peserta asuransi untuk menghadapi resiko yang terjadi. Hal ini dibentuk

Perjanjian yang Digunakan

Perjanjian ataupun akad yang digunakan juga menjadi pembeda yang cukup signifikan dari kedua asuransi tersebut. Jenis dari kedua akad asuransi tersebut juga memiliki perbedaan sistem dimana. Nah, berikut ini adalah perbedaan mendasar dari perjanjian atau akad yang digunakan oleh asuransi konvensional dan syariah:

  • Asuransi syariah menerapkan akad tabarru’ atau bisa dibilang akan hibah. Nantinya pada akad ini akan diterapkan perjanjian saling menolong dan menanggung resiko antar peserta
  • asuransi.
    Pada asuransi konvensional sendiri akad yang digunakan adalah akad tabaduli. Nantinya pada akad ini akan ada persetujuan yang dilakukan perusahaan asuransi dan nasabah sesuai dengan kesepakatan jual beli atas produk asuransi.

Perbedaan dari Pengelolaan Dana

Perbedaan asuransi syariah dan konvensional berikutnya bisa dilihat dari cara pengelolaan dana yang dilakukan oleh perusahaan asuransi. Berikut ini adalah beda pengelolaan dana yang ada pada kedua asuransi tersebut:

  • Pada asuransi syariah nantinya dana akan dikelola perusahaan untuk kepentingan peserta asuransi dengan catatan bahwa dana adalah milik semua peserta asuransi.
  • Perbedaan ini akan terlihat pada asuransi konvensional yang tidak akan melibatkan pihak lain dalam kepemilikan dana. Dana ini akan dikelola sesuai perjanjian antara seorang nasabah dengan perusahaan asuransi yang digunakan.

Pengawasan Dana

Pengawasan terhadap dana asuransi menjadi pembeda berikutnya yang dapat dilihat dari kedua jenis asuransi tersebut. Nah, untuk mengetahui bagaimana perbedaan pengawasan dana yang ada pada dua asuransi tersebut maka, mari simak ulasan berikut:

  • Pada asuransi syariah terdapat Dewan Pengawas Syariah serta MUI sebagai badan yang bertugas untuk mengawasi kegiatan asuransi serta proses terjadinya transaksi asuransi. Nantinya proses asuransi pun juga harus dilakukan berdasar prinsip syariah yang diawasi MUI.
  • Asuransi konvensional sendiri menggunakan OJK sebagai badan pengawas yang bertindak secara resmi untuk memantau proses asuransi pada suatu perusahaan asuransi.

Ketentuan Polis

Perbedaan yang paling utama adalah terkait ketentuan polis antara asuransi syariah dan konvensional. Mulai dari cara klaim, kewenangan dan jatuh tempo atau polis dinyatakan hangus. Di bawah ini adalah pembahasan lebih lanjut terkait ketentuan polis:

1. Cara Klaim

Klaim polis juga menjadi pembeda lain dari asuransi syariah serta konvensional. Perbedaan ini dapat dilihat dari cara klaim polis yang bisa dilakukan oleh nasabah. Nah, berikut ini adalah perbedaan klaim polis pada asuransi syariah dan konvensional:

  • Nantinya pada asuransi syariah pencairan dana polis akan dilakukan dengan cara mencairkan dana bersama antar peserta asuransi.
  • Pada asuransi konvensional sendiri pencairan dana ini akan dilakukan berdasarkan pembayaran premi asuransi dari peserta asuransi yang dilakukan oleh perusahaan.

2. Kewenangan Polis

Perbedaan lainnya adalah dari pihak yang memiliki wewenang atas polis asuransi yang dimiliki. Pada wewenang ini nantinya syariah dan juga konvensional akan memiliki hak polis yang berbeda. Berikut adalah perbedaan dari wewenang polis yang diperbolehkan:

  • Pada asuransi syariah, wewenang dalam satu polis asuransi bisa digunakan oleh seluruh anggota dari peserta polis.
  • Hal ini berbeda dengan wewenang polis asuransi konvensional yang hanya bisa digunakan oleh pemilik sah dari asuransi.

3. Polis Hangus

Ketentuan pada polis hangus juga menjadi pembeda yang cukup signifikan pada asuransi syariah serta konvensional. Hal ini dapat dilihat melalui ketentuan pengambilan polis apabila sudah jatuh tempo. Nah, berikut ini adalah ketentuan yang berlaku atas polis dari kedua asuransi tersebut:

  • Pada polis syariah nantinya peserta dapat kembali mengambil polis asuransi secara penuh dan tidak memberlakukan ketentuan hangus pada polis yang tidak kunjung diklaim.
  • Ketentuan ini berbeda dengan polis konvensional yang memberlakukan sistem hangus atas polis yang tidak kunjung diklaim oleh peserta asuransi.

Itulah tadi sekilas tentang perbedaan asuransi syariah dan konvensional yang memang cukup berbeda pada beberapa aspeknya. Perbedaan ini tentunya terdapat dalam sistem menurut Islam dan umum yang pada dasarnya memiliki ketentuan berbeda.

Back to top button